Penuliskeceh Penulis Blog Terkuat di Muka Bumi

Keunikan Sapaan Penerjemah: Satu Kalimat, Berulang Setiap Hari

1 min read

Auto Draft

Salah satu keunikan dari sapaan sang penerjemah adalah kalimat yang sama, berulang setiap hari. Tidak peduli waktu dan kesempatan apapun, ia selalu menggunakan kalimat yang familiar. "Hari ini cuaca cerah, ya?" ucapnya sambil memasuki ruangan. Kalimat itu seolah telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pribadi sang penerjemah.

Pada awalnya, saya selalu berusaha memberikan respon dengan menjawab pertanyaannya. Saya berpikir mungkin sang penerjemah ingin memulai percakapan atau sekadar menciptakan suasana yang akrab. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai menyadari bahwa mungkin ia tidak benar-benar mengharapkan respons mendalam. Sapaannya seperti sebuah rutinitas yang hanya membutuhkan tanggapan yang seadanya.

Auto Draft

Terkadang, saya merasa penasaran dengan kekurangan variasi dalam sapaan sang penerjemah. Setiap hari, ia selalu menggunakan kalimat yang sama. Mengapa ia tidak mencoba menyampaikan sapaan yang lebih segar atau berbeda? Apakah tidak ada cara lain untuk menyapa, seperti "Selamat pagi, semoga hari Anda menyenangkan" atau kalimat lain yang bisa memberikan nuansa yang berbeda? Seharusnya ia menyadari bahwa variasi dalam sapaan dapat menambah keceriaan dalam interaksi.

Setiap kali sang penerjemah datang, pandangannya langsung tertuju pada saya yang tengah asyik membaca buku. Pada dasarnya, itu sudah menjadi jawaban yang jelas. Saya pasti tidak sedang baru bangun tidur. Setiap kali ia tiba, pintu sudah terbuka, lantai sudah bersih, dan buku-buku sudah rapi di rak. Semua itu merupakan hasil kerja saya sendiri. Tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Namun, sang penerjemah tetap menggunakan sapaan yang tidak berubah.

Saya sering berharap agar suatu hari nanti ia bisa mengubah kalimat sapaannya. Saya berharap ia menyadari bahwa saya sudah menyelesaikan membaca satu buku ketika ia tiba. Saya ingin dia tahu bahwa sejak pagi saya sudah membersihkan lantai dan mengatur buku-buku di rak, meskipun saya belum sempat mandi. Namun, harapan itu selalu pupus. Hari ini dan besoknya, ia tetap menggunakan sapaan yang sama.

Terkadang, saya berpikir untuk mandi lebih pagi sebelum membersihkan ruangan perpustakaan dan toko buku. Namun, kemudian saya merenungkannya kembali. Jika saya melakukannya, mungkin sang penerjemah akan berkata, "Anda terlihat berbeda hari ini. Sudah mandi pagi, ya?" Itu akan lebih menyakitkan. Ah, biarlah ia menemukan jawabannya sendiri. Yang pasti, saya selalu bangun pagi—beberapa jam sebelum ia datang.

Keunikan sapaan sang penerjemah adalah satu kalimat yang berulang setiap hari. Meskipun terkadang terasa monoton, saya belajar menerima pola komunikasinya yang khas. Saya mencoba melihat di balik kata-katanya dan menghargai momen yang tercipta dalam percakapan kami.

Sumber : Jasa Penerjemah

Reza
Penuliskeceh Penulis Blog Terkuat di Muka Bumi